|
Bandar Poker |
Bandar Poker - Vivo Ogah Ngekor Strategi Penjualan Xiaomi Vivo memiliki strategi penjualan yang berbeda dengan Xiaomi. Bila Xiaomi kuat dalam penjualan online atau cara penjualan flash sale, Vivo memilih jalur retail atau penyediaan produk di toko-toko di Indonesia.
Ditanya apakah Vivo memiliki rencana untuk mengalahkan Xiaomi, Kenny mengatakan bahwa produk kompetitor yang sama-sama dari Tiongkok itu berbeda pasar. "Lain pasar, Xiaomi itu lebih ke e-commerce, kalau kita lebih ke retail. Jadi cara jualannya beda, ibaratnya bukan harus dikalahkan, karena memang cara jualannya lain
Ketimbang cara penjualan flash sale, ia mengatakan bahwa penjualan Vivo lebih ke retail dan memastikan ketersediaan produk handset untuk konsumen, termasuk di kota-kota di luar Jakarta. "Kita masih ritel, untuk daerah kita masih ekspansi besar-besaran. Takutnya Kita masuk e-commerce, pasar itu sudah keambil duluan sebelum ekspansi. Kita fokusin di retail dulu, sampai tersedia global seluruh indonesia, baru masuk ke e-commerce
Salah satu alasannya, jika barang sudah diiklankan namun belum tersedia di pasaran, maka publik akan bertanya. "Saat ini, semua barang (Vivo) sudah ada di retail. Jadi pembeli tidak akan bertanya lagi, apakah perusahaan ini main-main atau tidak
Sementara itu, untuk dapat mengalahkan ponsel pesaing lainnya, Vivo mengandalkan ketangguhan dari sisi kualitas audio. Terbaru, Vivo X5 Pro yang mendukung kualitas audio Hi-Fi diperkenalkan Juni 2015 yang ditujukan khusus untuk pecinta musik dan konsumen pada umumnya.
"Hi-Fi baru aktif pas kita pakai headset. Misalnya, ada file yang sama, satu di kopi ke handphone yang satu dan satu ke handphone yang lain, dengerin sama-sama, hasilnya kelihatan beda. HiFi, bass-nya bisa lebih deep, lebih jernih
Menurutnya, tidak semua smartphone yang beredar saat ini dapat menjalankan format audio Free Lossless Audio Codec (FLAC). "Kita salah satu handphone yang bisa play FLAC tanpa harus diubah lagi coding-nya
"Jadi, kalau misalnya orang benar-benar audiophile, dia pasti ngerti pentingnya FLAC. Ibarat kamera itu format RAW, benar-benar mentahnya. Mentahnya audio enggak dikompres
Selain kualitas audio, Vivo juga mengunggulkan OS Funtouch yang tetap berbasiskan Android Lollipop. Alasan perusahaan tetap mengadopsi sistem operasi robot hijau itu, salah satunya ialah karena customable atau open source. "Android besar karena customable, sedangkan OS Windows dibatasi, enggak bisa di customize